Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 06 Maret 2013

pendidikan broadcasting

Pendidikan broadcast meliputi :
1.Presenter
2.Kameramen
3.Wartawan media
4.Dunia perfilman, seperti: sutradara, produser, editing dll

Software

1. Untuk mengatur semua jadual penayangan iklan, penayangan acara baik acara langsung ataupun tidak langsung, penayangan lagu, dan lain-lain yang muncul di televisi, yaitu dengan menggunakan software Airbox.

2. Untuk menampung, mengolah dan menayangkan sms dari penonton yang akan di tayangkan di acara Sms Niaga yaitu menggunakan software Jatis Studio, yang juga di koneksikan dengan internet.
3. Untuk mengolah berita dengan cepat, di Padjajaran Televisi Bandung menggunakan software khusus, yaitu software Edius, yang di kerjakan oleh para kameramen yang meliput berita itu sendiri.
4. Untuk membuat animasi di Padjajaran Televisi Bandung menggunakan software 3ds Max 7.

5. Di Padjajaran Televisi Bandung juga menggunakan software Adobe Primiere pro, yang digunakan untuk mengolah lagu, acara, yang di kerjakan oleh para editing.

Peripheral Penayangan Televisi

1. Switcher, yaitu berfungsi untuk mengendalikan, mengontrol, tayangan ketika berlangsungnya acara siaran langsung (live).
2. DVD Record, yaitu berfungsi untuk merekam tayangan atau acara live, agar bisa ditayangkan kembali.
3. Mixer, yaitu berfungsi sebagai pengolah atau pencampur suara agar menghasilkan suara yang lebih berkualitas.
4. Televisi, yaitu berfungsi untuk melihat gambar dari kamera dan untuk melihat penayangan televisi lain.
5. Telepon, yaitu berfungsi sebagai sarana komunikasi dengan pemirsa.
6. Komputer/PC, yaitu berfungsi sebagai media yang sangat penting dalam sistem kerja, karena computer digunakan oleh QC, Animator, Editing, MCR dan juga yang bekerja di ruangan kantor.
7. Speaker, yaitu berfungsi untuk mengeluarkan suara.
8. Kamera, yaitu berfungsi untuk mengambil gambar atau video di Studio maupun di lapangan, dan juga digunakan untuk merekam suatu kejadian.
9. Lampu, yaitu berfungsi untuk memberikan cahaya di Studio.
10. Headset, yaitu berfungsi sebagai alat komunikasi antara Produser, Kamera, dan Technical Support dalam acara live.
11. AC, yaitu berfungsi untuk menstabilkan computer agar tidak error, temperature AC di dalam ruangan MCR rata-rata 21-23 C.
12. Antena, yaitu berfungsi untuk memancarkan gelombang in door.
13. Pemancar, yaitu berfungsi untuk memancarkan gelombang atau sebagai pemancar.

sejarah broadcasting

Sejarah Broadcast

Dengan berkembangnya pertelevisian Indonesia sejak tahun 1990 an, dan seturut berkembangnya media informasi khususnya televisi membuat dunia semakin hari semakin ramai dengan beragamnya acara dan informasi yang langsung dapat dinikmati melalui media electronic televisi. Meskipun arus informasi yang mengalir mempunyai dampak positif dan negatif namun hal tersebut tidak bisa dielakan karena perubahan jaman yang sangat dinamis. Keberadaan perkembangan arus informasi, sebenarnya berjalan secara alamiah sesuai perkembangan peradaban manusia itu sendiri. Berdasarkan Teori Alfin Tofler dalam bukunya yang berjudul The Third Wave, dijabarkan mengenai siklus peradaban manusia dalam tiga (3) kategori utama, yaitu : 1). Peradaban Pertama : ditandai dengan penemuan-penemuan dibidang pertanian. 2). Peradaban Kedua : ditandai dengan revolusi industri. 3). Peradaban Ketiga : dikembangkannya revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari ketiga peradaban tersebut, peradaban ketiga yang saat ini menjadi sorotan seluruh dunia maupun bangsa Indonesia untuk tetap berperan aktif dan terlibat dalam perkembangan pertelevisian serta dapat bersaing dengan negara-negara lain.

Sejalan dengan berkembangnya teknologi informasi khususnya televisi broadcast, hadirnya undang-undang No. 32 tahun 2002 tentang penyiaran, dimana undang-undang tersebut memberikan peluang dan kesempatan bagi berdirinya stasiun televisi broadcast yang baru. Dalam Undang-Undang penyiaran ini, seperti pada pasal 31 bagian kesembilan tentang Stasiun Penyiaran dan Wilayah Jangkauan Siaran terdapat ayat-ayat yang berbunyi : 1). Lembaga Penyiaran yang menyelenggarakan jasa penyiaran radio atau jasa penyiaran televisi terdiri atas penyiaran jaringan dan/atau stasiun penyiaran lokal. 2). Lembaga Penyiaran Publik dapat menyelenggarakan siaran dengan sistem stasiun jaringan yang menjangkau seluruh wilayah negara Republik Indonesia. 3). Lembaga Penyiaran Swasta dapat menyelenggarakan siaran melalui sistem jaringan dengan jangkauan terbatas. 4). Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan sistem stasiun jaringan disusun oleh KPI bersama Pemerintah. 5). Stasiun penyiaran lokal dapat didirikan di lokasi tertentu dalam wilayah negara Republik Indonesia dengan wilayah jangkauan siaran terbatas pada lokasi tersebut. 6). Mayoritas pemilikan modal awal dan pengelolaan stasiun penyiaran lokal diutamakan kepada masyarakat di daerah tempat stasiun lokal itu berada.

Munculnya Undang-Undang penyiaran ini, sekalipun dikatakan telat setelah beberapa stasiun televisi melakukan siarannya, namun perlu diapresiasi secara positif bahwa telah menjadi sebuah regulator bagi pelaksanaan sistem penyiaran stasiun televisi di Indonesia. Hal ini terlihat bahwa sebelum Undang-Undang ini lahir pada tahun 2002, pengoperasian stasiun televisi sejak tahun 1990 seperti Televisi Republik Indonesia (TVRI) hanya dikenal dengan tontonan siaran hiburan dan berita TVRI (dan bukan Penyiaran Publik sesuai PP No. 11 dan No. 13 tahun 2005). Setelah itu sekitar tahun 1994 dunia pertelevisian Indonesia diramaikan dengan hadirnya lima (5) stasiun televisi, antara lain : Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), Surya Citra Televisi (SCTV), Televisi Pendidikan/Keluarga Indonesia (TPI), Andalan Televisi (ANTEVE), dan Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR), yang kesemuanya telah mengudara (on air) secara Nasional. Kelima stasiun inilah yang kemudian sesuai dengan lahirnya UU No.32 tahun 2002 dikenal dengan nama Lembaga Penyiaran Swasta (bagian kelima pasal 16 ayat 1).

Dengan semakin berkembangnya teknologi pertelevisian di Indonesia, maka lima (5) tahun kemudiantepatnya tahun 1999 melalui Departemen Perhubungan (d/h Departemen Penerangan) dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Penerangan No. 286/SK/Menpen/1999 telah memberikan izin kepada lima (5) perusahaan stasiun Televisi Swasta baru, yaitu : PT. Televisi Transformasi (Trans TV), TV7 ( yang kemudian merger/bergabung dengan Trans TV dan dinamakan Trans7 hingga kini), PT. Global Informasi Bermutu (Global TV), Lativi, dan Mtero TV. Dengan berkembangnya broadcast pertelevisian yang begitu pesat sampai dengan saat ini, terlihat stasiun-stasiun telavisi baik skala Nasional maupun Lokal daerah mengambil peran dan turut meramaikan perkembangan teknologi pertelevisian Indonesia.
sumber:http://broadcast-vera.blogspot.com/2010_01_01_archive.html

cara bekerja broadcasting

Cara Penayangan dan Cara Kerja Televisi

1. Proses Penayangan Televisi
Sebelum tayangan acara televisi disalurkan ke masyarakat terlebih dahulu melalui proses sebagai berikut:
- Kameramen mengambil objek yang akan ditayangkan kemudian ditangkap ke Receiver Repair (perangkat penerima informasi/sinyal )
- Dari Receiver Repair ke MCR
- Dari MCR dihubungkan ke pemancar yang ada di BE Mall setelah itu ke pemancar pusat kemudian disalurkan ke masyarakat.
2. Cara Kerja Airbox
- Di komputer Airbox ambil data jadwal acara, berita, lagu yang akan ditayangkan(karena semua komputer yang ada di MCR sudah di hubungkan ke Airbox).
- Untuk memulai dari awal klik Jump pada acara yang akan ditayangkan,
- Apabila terjadi gangguan maka airbox harus di stop dengan mengklik stop pada toolbar.
3. Cara Menyusun Jadwal Acara
- Jadwal acara di susun terlebih dahulu di komputer Listbox,
- Setelah selesai kemudian di save,
- Di komputer Airbox masuk ke Explore ambil data yang ada di folder Listbox
- Kemudian di Airbox klik Jump untuk ditayangkan.
4. Cara Pengaturan Kamera
- Nyalakan power kamera,
- Atur kamera dari Auto ke Manual,
- Sorot Whiteboard kemudian Zoom in dan Zoom out dari kamera,
- Lalu tekan tombol WB (White Balance) sampai ada gambar airis atau icon ,
- Lalu atur airis sesuai kebutuhan yang diinginkan,
- Lalu atur penempatan kamera sesuai dengan objek yang akan diambil. 
sumber:http://broadcast-vera.blogspot.com/2010/01/cara-penayangan-acara-di-telavisi.html

Selasa, 05 Maret 2013

Link buku cara bekerja broadcasting

Broadcast Sukses

Penulis: Andy Rustam, Kategori: Komunikasi
Broadcast Sukses
Zoom
ISBN: 978-602-225-205-4
Terbit: Desember 2011
Halaman : 266, BW : 266, Warna : 0
Harga: Rp. 52.000,00
Deskripsi:
Buku Broadcast Sukses ini merupakan kompilasi tulisan-tulisan saya yang telah dimuat di web-blog www.broadcastsukses.com. Saya menulis web-blog tersebut dengan tujuan agar pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki selama 27 tahun, dapat dimanfaatkan oleh para broadcaster muda juga masyarakat  pemerhati dan peminat bidang broadcasting.
Tulisan saya ini mengambil inspirasi dari kejadian sehari-hari, dari apa yang kita saksikan atau kita dengar dalam siaran televisi maupun radio kita. Keluhan masyarakat yang seolah-olah tidak mendapat tanggapan berupa perbaikan dari sisi siaran dan produksi siaran dari para penyelenggara siaran, membuat saya berasumsi pola-pikir dan keterampilan para pekerja dan juga pemilik perusahaan penyiaran (broadcasting company) sesungguhnya belum tahu tentang prinsip dasar broadcasting atau mungkin saja berpura-pura tidak tahu tentang hal tersebut karena alasan komersiel semata. Dalam web-blog dan juga buku ini  berisi kritik-kritik yang kadang terasa sinis dan tajam, tapi banyak pula disajikan secara humor dan gamblang. Bagaimanapun juga, tujuannya demi kebaikan masyarakat pada umumnya dan dunia broadcasting di Indonesia pada khususnya.
Dari buku kecil ini, harapan saya akan terjawab pertanyaan yang sering ditanyakan seperti: bagaimana seharusnya seorang penyiar atau presenter? bagaimana perjalanan karier dalam dunia broadcasting? bagaimana agar sebuah iklan yang disiarkan akan dapat effektif?  juga sisi-sisi manajemen bisnis broadcasting, dsb. Dalam edisi pertama ini sengaja telah dipilih artikel-artikel yang menampilkan masalah-masalah yang paling banyak ditemui sehari-hari, yang saya ulas dalam bentuk uraian pendek untuk setiap satu topik cerita. Semoga buku ini dapat menambah pengetahuan kita para broadcasters dan juga bagi masyarakat akan banyak manfaatnya dan semakin tahu, bahwa dunia broadcasting bukanlah hanya bicara tentang menjadi “penyiar” saja.
Harapan saya tidak lain agar dunia usaha penyiaran di Indonesia bisa tumbuh semakin sehat, dengan siaran-siarannya dapat membawa dampak positif bagi masyarakat.
sumber:http://www.leutikaprio.com/produk/110930/komunikasi/1112367/broadcast_sukses/1104936/andy_rustam

Artikel broadcasting

 artikel tentang telekomunikasi dan multimedia broadcasting

Keterkaitan antara menonton televisi dengan fakta bahwa satu dari enam orang di seluruh dunia memiliki sebuah telepon selular, merupakan potensi yang sangat besar untuk teknologi TV bergerak. Dengan basis pelanggan telepon selular yang besar, para analis di industri telekomunikasi Informa Telecoms dan Media memproyeksikan bahwa lebih dari 210 juta orang di seluruh dunia akan menonton televisi melalui perangkat bergerak pada tahun 2011. Selain itu, kawasan Asia Pasifik akan menjadi pemimpin pasar dalam pengembangan televisi bergerak.

Untuk mendukung agar televisi bergerak menjadi layanan di seluruh dunia, teknologi yang digunakan harus mendukung bisnis model dan ekosistem yang menyediakan insentif komersial. Secara khusus, operator nirkabel saat ini berusaha mencari solusi untuk menghadirkan televisi bergerak tanpa biaya terkait transfer data melalui jaringan bergerak generasi ketiga (3G).

Karenanya, pemain industri terkemuka berinovasi untuk menggunakan teknologi berbasis distribusi penyiaran one-to-many. Salah satu teknologi seperti ini adalah mediaFLO(TM). Tidak seperti jaringan 3G, MediaFLO merupakan standar penyiaran yang mampu menghadirkan video streaming dan audio secara langsung melalui spektrum band 8 mhz.

Sementara itu, berbagai channel atau content aside yang tersedia serta kehadiran layanan televisi bergerak sangat bergantung kepada kualitas audio dan video. Para penonton berharap dapat memperoleh pengalaman yang sama atau lebih baik dibandingkan dengan pengalaman menonton televisi di rumah.

Teknologi seperti DVB-H, DMB, dan DAB-IP juga merefleksikan sebuah jaringan yang menghadirkan layanan penyiaran multimedia. Selain itu, hal lain yang juga penting bagi penyedia layanan penyiaran multimedia adalah model televisi berlanggangan yang didukung oleh paket channel yang beragam dan terdiri dari layanan dasar dan premium yang memungkinkan broadcaster memperoleh keuntungan yang lebih besar bagi konten mereka.

Selain itu, standarisasi juga merupakan route penting di industri. FLO Forum, berusaha untuk menstandarisasi dan menghadirkan teknologi FLO secara global. Dalam periode yang sangat singkat, teknologi FLO telah menjadi referensi dalam ITU-R Recommendations sebagai Multimedia Systems M dan melalui beragam standar yang dipublikasikan oleh TIA TR47.1 Subcommittee termasuk standar untuk FLO air interface (TIA-1099, TIA-1120) dan spesifikasi kinerja minimum terkait (TIA-1102, TIA-1103 dan TIA-1104).

Di Eropa, Qualcomm telah menyelesaikan dua uji coba teknis MediaFLO dengan BSkyB di Inggris. Spektrum secara nyata akan berperan penting dalam peluncuran layanan dan regulator memproyeksikan analogue switchover paling lambat tahun 2012. Sejak saat itu, spektrum UHF akan dibebaskan bagi layanan penyiaran baru. Namun di beberapa pasar, komersialisasi secara nyata dapat terlaksana dalam jangka waktu 18 bulan mendatang, misalnya lelang spektrum L band yang akan diselenggarakan oleh regulator OFCOM di Inggris pada 2008 dan disusul di beberapa wilayah di Eropa.

Sementara itu di Asia, operator KDDI dan Softbank telah mengumumkan komitmen mereka dan secara aktif menjajaki pengembangan jaringan berbasis MediaFLO. KDDI telah membentuk sebuah joint venture dengan Qualcomm untuk menjajaki penggunaan teknologi MediaFLO dan Softbank telah menyatakan untuk membentuk perusahaan perencanaan sendiri. Para pemegang otoritas atas spektrum di Jepang juga secara aktif mengkaji rencana pengembangan pasar ini. Berbagai uji coba MediaFLO juga sedang dilaksanakan di Hong Kong, Malaysia, dan Taiwan.
Dengan demikian, tahun 2008 akan menjadi tahun yang sangat penting bagi teknologi televisi bergerak, di mana jaringan komersial berkembang dan layanan berlangganan bagi pasar di seluruh dunia ditawarkan melalui jaringan nasional skala besar untuk pertama kalinya. Pasar akan menyerap beragam data terkait bagaimana pelanggan dapat menggunakan layanan televisi bergerak, konten apa yang ditawarkan para broadcaster dan tantangan seperti apa di masa depan. Satu hal yang pasti yaitu teknologi televisi bergerak akan tetap menjadi perdebatan di industri telekomunikasi di masa depan.
sumber:http://ahmadardian05.blogspot.com/2012/03/artikel-tentang-broadcasting.html

ulasan tentang broadcasting

Sekilas Tentang Broadcasting


Tentu Anda sudah mengenal yang namanya televisi, setiap hari Anda pasti menonton video yang ada di televisi Anda. Adakah terbesit keinginan Anda untuk mengetahui bagaimana proses penyiaran televisi yang setiap hari anda tonton?

Asik kali ya.. kalau kita ikut terlibat didalamnya, Na... k'lo pengen tau, Saya akan cerita menurut sepengetahuan dan pengalaman saya.


Broadcasting adalah Proses pengiriman sinyal ke berbagai lokasi secara bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi, komunikasi data pada jaringan dan lain sebagainya.
Broadcaster : Sebutan bagi seseorang yang bekerja dalam industri penyiaran.
Jika kita ingin membuat suatu karya (film , video clip , iklan dll) ada tahapan yang harus dilalui :
1. Pra-Produksi : Suatu proses perencanaan dalam pembuatan suatu program yang dilakukan sebelum produksi dilaksanakan. Yang harus dilakukan pada saat pra-produksi adalah pencarian tema , ide cerita , property , pemain , pembuatan synopsis , treatment , scenario / naskah , storyboard dan breakdown / jadwal shot.
2. Produksi : Suatu proses pelaksanaan shooting yang jadwal , tema , ide cerira , scenario dll sesuai dengan hasil dari pra-produksi.
3. Post-Produksi : Proses akhir setelah Pra-Produksi dan Produksi .Post-Produksi adalah waktu untuk mengedit hasil shooting . Post-Produksi juga proses pentransferan/capture visual dari pita kaset (VHS, SVHS, miniDV, DVcam, BETAcam, dll) ke dalam komputer berupa file (avi, mpeg, dll) dapat menggunakan software AVS Video Converter dan Xilisoft Video Converter (yang sudah saya ketahui) , penyusunan gambar/edit, penambahan audio sebagai backsound, dan penambahan pemanis/asesoris visual(grafis).

Selamat Mencoba..!!!

#by : Icha Mawaddah Febriyana
sumber: http://ichasiimagicianfreeze.blogspot.com/2012/01/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

Pengertian Broadcasting

BROADCASTING ITU APA?
Broadcasting secara umum dapat diartikan sebagai siaran atau penyiaran. Di awal tahun 2000-an industri broadcasting mulai berkembang di Indonesia secara signifikan walaupun wadah/peluang untuk orang-orang broadcasting sampai saat ini belum terlalu banyak. Tetapi jangan khawatir Junior Broadcaster Indonesia, Anda-lah tumpuan bangsa ini. Hari ini saja puluhan tv lokal beserta partner bisnisnya yakni PH (Production House) dan Agency mulai banyak berdiri artinya peluang Anda untuk berkarya terbuka lebar. Hari ini pula, menjadikan broadcasting satu bidang ilmu pengetahuan yang sebenarnya bukan hal yang baru tetapi menjadi sesuatu yang sangat baru. Indikasinya adalah ada berbagai kalangan yang tidak mengerti apa itu broadcasting bahkan ketika penulis menanyakan langsung kepada masyarakat umum mereka hanya bengong. Lucunya lagi ada yang berpendapat bahwa broadcasting itu orang-orang yang suka mengadakan casting untuk film, walaupun itu adalah bagian dari tugas seorang broadcaster (sebutan orang yang berkecimpung dibidang broadcasting). Toh, pada akhirnya industri broadcasting menjadi industri yang sangat menjanjikan, sebab broadcasting akan terus berkembang seiring perkembangan zaman.

Sebenarnya manusia sejak dulu telah mengenal apa yang disebut dengan radio dan televisi, tetapi sebagian dari mereka ada yang tidak paham bahwa televise dan radio adalah produk atau sarana utama untuk broadcasting meskipun belakangan seiring berkembangnya zaman internet, HP, TV Wall dan jaringan-jaringan multimedia juga termasuk sarana penyiaran (broadcasting). Artinya batasan broadcasting tidak hanya ada pada radio dan televisi.

BROADCASTING SECARA UMUM
Menurut disiplin ilmu komunikasi, broadcasting adalah cabang dari ilmu komunikasi yang berhubungan dengan penyiaran. Di dalam broadcasting sendiri sebenarnya yang paling dominan dikaji adalah bagaimana membuat konten sebuah siaran mulai dari praproduksi-produksi-pascaproduksi, jadi bukan hanya belajar secara teori saja namun di broadcasting mempelajari praktik bagaimana membuat sebuah tayangan/konten yang menarik dan enak dilihat atau didengar, atau menurut teori ilmu komunikasi, bagaimana pesan yang disampaikan sampai kepada khalayak ramai/umum. Karakteristik broadcasting antara lain: memberi informasi, mendidik dan menghibur.

Broadcasting secara harfiah adalah proses pengiriman sinyal/pesan ke berbagai lokasi secara bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi, komunikasi data pada jaringan dan lain sebagainya.

Sedangkan menurut UU Penyiaran No. 32 tahun 2002 penjelasan tentang dunia broadcast terbagi menjadi 2 yakni siaran (broadcast: kamus bahasa inggris) dan penyiaran (broadcasting: kamus bahasa inggris) yang masing-masing memiliki definisi sendiri-sendiri.

Siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran. Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran. 

SEKILAS BROADCASTING TELEVISI
Gambar televisi pertama muncul pada tahun 1920 di Amerika serikat, sedangkan bentuk pesawat televisi pertama muncul di sebuah pameran New York World’s Fair di tahun 1939 dengan ukuran tv 8 x 10 inch. Sistem televisi elektris sendiri diciptakan oleh Vladimir Katajev Zworykin dan dikembangkan lagi pada tahun 1930 oleh Philo T. Fransworth. Jika dilihat dari sejarahnya dunia broadcast tv yang berkembang pesat tentu memang adalah Negara Amerika dan Negara-negara Eropa sampai hari ini.


Namun munculnya TV swasta di tahun 1990-an di Indonesia membuat kebijakan pemerintah mengenai televisi berubah secara mendasar, dimana monopoli siaran televisi tidak terulang kembali. Kini sejak era siaran tv swasta semarak perkembangan dunia broadcasting tv pun semakin maju terutama di pertelevisian Indonesia yang jika disimpulkan tv di Indonesia terbagi atas empat yakni: Televisi Negara/ Pemerintah, Televisi Swasta, Televisi Komunitas, Televisi Berlangganan. Keempatnya mempunyai potensi untuk berkembang dan menjadi sarana penyampaian informasi, hiburan dan pendidikan. Namun demikian setiap televisi mengadakan siaran dengan berbagai macam jenis program acara baik drama, nondrama dan news. Di tahun 2003 secara serentak tv swasta nasional bermunculan, hal ini tentu membutuhkan program acara yang semakin banyak pula. Nah, pola inilah yang membentuk dituntutnya tenaga-tenaga ahli (kreatif ) yang mampu membuat program acara televisi secara simultan dan kontinu, sebab televisi tanpa program acara tidak akan pernah ada siaran televisi.

Di samping itu televisi memilki karakteristik yang unik antara lain: pesan yang disampaikan untuk khalayak luas, heterogen dan tidak mengenal batas geografis ataupun kultural, bersifat umum, tidak ditujukan untuk pribadi, cepat, selintas, berjalan satu arah, terorganisasi, periodik dan terarah serta mencakup berbagai aspek kehidupan. Dibanding media lain seperti radio, surat kabar, majalah, buku dan lain sebagainya televisi memiliki sifat yang istimewa. Dimana televisi menggabungkan antara media suara (audio) dan gambar (visul), selain itu televisi bisa bersiafat: informatif (information), menghibur (entertainment), mendidik (education), politis (propaganda) atau bahkan gabungan keempatnya. 

[Dari Buku Penulisan Naskah Televisi Format acara Nondrama, News & Sport]
 http://mind8pro.blogspot.com/2012/02/penegrtian-broadcasting-tv.html
 
 

gadget

Blogger news

teks kursor

Read more: http://harinfo-blog.blogspot.com/2012/05/cara-mudah-membuat-teks-mengikuti.html#ixzz2MA2UIMgz

Blogroll